Eat, Pray, Laugh, and Travel ✈️

Huaaa..! Tanpa terasa, tiba juga di penghujung tanggal 30 Juni. Gw cuma punya waktu satu jam lagi buat merampungkan tulisan ini kemudian mempostingnya, kalau ingin dihitung sebagai bagian dari project ini, heuu.. Yup, project #30harimenulis edisi bulan Juni ini telah selesai. Bagi yang belum tau tentang project ini, harap baca postingan pertama gw saat mengawali project ini, disini . Beberapa peserta telah bebas tugas dan dinyatakan lulus, karna telah berhasil memposting 30 buah tulisan selama periode 30 hari di bulan Juni ini. *Congratz, guys! :D* While me? Uhm... sepertinya tidak, ahahahaa.. Selama periode 30 hari ini, gw cuma berhasil memposting 20 buah tulisan. Which means gw masih punya hutang 10 tulisan lagi (untung ga di-rupiah-in), hohoho.. Untuk project #30harimenulis, gw memang belum lulus. Tapi gw lulus kalo nama projectnya diganti jadi #20harimenulis, hihihi... Meski mission still unaccomplished, tapi gw ga merasa gagal. Tujuan utama gw ikut project ini memang untuk menant...

Well, I’m talking about my phone number. Currently, gw cuma punya 1 nomer ponsel, yang meskipun terkenal cukup mahal tapi masih setia gw pake dari jaman gw kuliah ampe sekarang. Dari dulu gw jatuh cinta sama nomernya, karna sama ama plat nomer motor butut gw, hehehe.. Dan karna cuma punya satu nomer, mau ga mau nomer inilah yang gw pake kemana-mana. Selain ke sodara, temen, instansi, atau berkas apapun yang require info nomer ponsel, nomer gw yang satu-satunya itulah yang gw jadiin contact number. Hal ini ternyata membawa dampak tersendiri. Entah kawat diplomatik mana yang membocorkan informasi data rahasia gw (halaah), yang jelas sms-sms dari nomer “asing” pun berdatangan ke ponsel gw, mulai dari salesman/woman yang lagi beriklan, orang sok misterius, ampe orang “gila”, dan tak ketinggalan si penipu yang emang masih marak ampe sekarang ini. # Si Salesman/Saleswoman SMS berisi unexpected ad ini bisa jadi sangat annoying. Kalo iklan dari Tel***sel yang ngirim sms tentang promo terte...

Just click the pict below, but please don't try this at home..! XD Beware of "Salah Sambung"..! XD Pernahkah anda menerima telpon salah sambung? Selamat kalo belum, hehe.. Kalo gw, sering! Untungnya so far ga ada kasus salah sambung yang berakibat fatal seperti gambar diatas.. hehehehe.. Beberapa diantaranya malah berujung dengan ngajakin kenalan (hadeeeeh), ada juga yang begitu gw angkat suara di seberang sana tanpa intro langsung nyerocos pake bahasa mandarin. Begitu dibilangin salah sambung langsung ditutup. Tengsin kali yeee.. :P Tapi telpon salah sambung yang paling sering adalah : “Halo, bisa bicara dengan Pak Edison?” Dan itu bukan cuma via telpon, ada beberapa sms juga yang mengira kalo gw si “Edison” itu. Biasanya gw cuma bilang salah sambung, dan si penelpon pun minta maaf lalu menutup telponnya. Kalo sms seringnya gw ignore, tapi kalo isinya rada urgent, gw bales trus bilang kalo sms-nya salah sambung, and done. Anehnya, itu acap kali terjadi. Kalo cuma...

Well, gw bukanlah seorang yang melankolis. Meski begitu, tidak terlalu sulit untuk membuat gw menangis, heuheu.. Gw ga cengeng, hanya saja I can feel touched so easily, wekeke.. Banyak hal yang bisa menstimulasi gw buat nangis, misalnya pas lagi ngupas bawang, pas lagi ngerujak, ato pas lagi makan baso kepedesan.. *ehh??* (kalo ini mah lain lagi ceritanya, wekeke). Gw bisa nangis pas lagi baca novel, pas nonton acara reality show, nonton drama TV, nonton film, ato cuma gara-gara gw ngeliat orang lain nangis. Gw pernah kelimpungan di bioskop gara-gara ga bawa persiapan (tissue-red) pas lagi nonton film "Emak Ingin Naik Haji". Cairan bening mengalir deras dari mata dan hidung, bingung mo dilap pake apa.. alhasil tangan baju-pun jadi korban.. wekekeke.. rusuh banget dah.. (+_+) Musik juga bisa menstimulasi gw buat nangis, kalaupun ga ampe nangis paling nggak bikin suasana jadi sendu, heuu.. Kebalikan dari list musik sebelumnya yang bikin gw semangat ampe pengen loncat-loncat,...

Kemaren malem anak kucing gw mati (lagi), huhu.. Pastinya sedih, tapi kali ini tanpa banjir air mata, mungkin karna dah beberapa kali menyaksikan kasus serupa, heuu.. Atau barangkali belum tercipta chemistry yang kuat antara diriku dengan dirinya (halaah). Gw belum banyak menghabiskan waktu dengannya, gw bahkan belum sempet ngasih nama. Yah, usianya memang masih sangat muda, baru 3 minggu-an. Terlahir dari rahim seekor kucing yang juga masih muda, entah siapa bapaknya.. :hammer: Usia sang induk sekitar 11 bulan saat melahirkan (atau sekitar 14 tahun usia manusia), yang berarti baru berusia 9 bulan ketika hamil (atau sekitar 12.5 tahun usia manusia). Et dah, umur segitu mah gw masih demen maen anak BP (boneka kertas bongkar pasang), wekeke.. Anak jaman sekarang memang lebih cepat pubernya (halaah).. Back to the story. Jadi ceritanya si induk kucing (I call her Mia, hehe) melahirkan 3 ekor kitten Mei kemaren. Satu diantaranya mati beberapa jam setelah dilahirkan. Layaknya seorang ibu b...

Cerita tentang pengalaman gw nonton konser Linkin Park tahun 2004 lalu telah gw posting di 3 tulisan sebelumnya. Banyak juga ya, ampe 3 tulisan, padahal konsernya cuma sehari.. XD Gitu dah, kalo dah ngomongin idola, serasa ga ada habisnya.. hihihi.. *blushing* Well, "no photo = hoax" katanya. So, setelah berbagi cerita dalam bentuk tulisan, gw juga mo berbagi versi visualnya. Sebenernya rada malu juga sih, abis hasil fotonya pada ancur semua, hahahaha.. Perpaduan antara kamera manual jadul (tanpa layar dan hasilnya ga bisa dicek sebelum dicetak), dengan teknik memotret yang asal-asalan (sambil nyanyi-nyanyi), dan posisi yang kurang menguntungkan (berdesak-desakan), plus kualat karna emang membawa kamera dilarang waktu itu, ditambah karma karna ga bilang-bilang orang rumah kalo gw nonton konser LP, ahahahah.. :hammer: Tapi, gw tetap bersyukur, meski hasil fotonya mengecewakan, yang penting gw "survive" dari perjuangan selama konser itu, and yeah.. I did enjoy their s...

- Rock On! - Sejauh mata memandang, gw hanya bisa melihat kerumunan manusia. Sepertinya puluhan ribu penonton sudah siap di posisinya masing-masing. Siap berjemur pastinya. Waktu menunjukkan pukul 3 sore, sementara konser dimulai pukul 4. Berarti kita masih harus menunggu satu jam lagi, sambil berjemur dibawah terik matahari, di suasana pantai karnaval ancol yang panasnya menggila, tanpa seteguk minuman pun di tangan. Nice! Waktu itu memang tidak ada band pembuka, opening act, atau apapun namanya. Satu-satunya tontonan saat itu adalah kesibukan beberapa orang kru bule diatas panggung, mengecek segala peralatan musik yang akan digunakan personel LP nantinya. Beberapa diantaranya seperti cukup familiar, gw kaya pernah liat dimanaaa gitu.. (di VCD Linkin Park Live in Texas ding, hehe). Setengah jam berjalan, satu persatu penonton mulai “berguguran”, alias pingsan. Tim paramedik mulai terlihat sibuk. Lebih sibuk dibanding kru diatas panggung. Beberapa orang korban yang mayoritas cewe t...

Oke, tiket nonton konser LP “Meteora World Tour 2004” sudah ditangan. Secarik kertas kecil, tapi begitu berharga bagi hidup gw.. (lha iya, kan seharga 1/2 hidup bulanan gw, heuheu). Secarik kertas yang bikin gw exited tingkat tinggi tiap kali gw ngeliatnya (so lebay but so true #part 5). Dan rasa excitement itupun semakin dahsyat ketika jadwal konser semakin dekat. Seminggu menjelang jadwal konser, gw yang biasanya jadi putri tidur mendadak berubah jadi kalong. Sebenarnya hal ini biasa terjadi kalo gw sedang berada di level excitement tertinggi. Excited yang berlebihan ternyata bikin gw susah tidur. Seolah punya stok energi yang terbarukan alias ga ada habisnya, seolah dapet kiriman energy pack di game Mafia Wars, ato pake cheat di game The Sims.. (halaah) Padahal waktu itu jadwal kuliah cukup padat karena mendekati ujian. Dan membayangkan bahwa akhirnya gw akan melihat abang Mike Shinoda secara langsung (meski dalam jarak pandang yang cukup jauh) bikin hati gw berdebar-debar dan ga bi...

Ga terasa, potongan kertas ini sudah berusia 7 tahun. And I still keep it! :D 7 tahun sudah berlalu, tapi memori itu masih terkenang hingga sekarang. Yup, tepat 7 tahun yang lalu, 13 Juni 2004, adalah salah satu momen bersejarah dalam hidup gw (so lebay but so true, hehe). Di tanggal keramat itulah, untuk pertama kalinya gw menyaksikan konser band idola gw, Linkin Park , live in Pantai Carnaval, Taman Impian jaya Ancol - Jakarta! Bukan main senangnya gw saat itu, ampe susah diungkapkan dengan kata-kata.. haha (so lebay but so true #part 2). Well, I considered my self as a Linkin Park fan since 2000, saat album pertama mereka "Hybrid Theory" dirilis di Indonesia. Makanya begitu tau kalo LP bakal menggelar konser di Jakarta dalam rangkaian Meteora World Tour 2004, gw langsung bertekad untuk datang, meski aral melintang. Yeah, mewujudkan impian nonton konser band idaman gw saat itu bukan tanpa hambatan, diantaranya : 1. Worries Gw harus berjuang melawan kekhawatiran, karn...

Hmmm.. I don’t know what to write this time, banyak judul berseliweran, tapi kesulitan untuk mengembangkannya. Utang yang semakin menumpuk bikin semangat semakin drop dan otak mandek. Stress pun mulai menghampiri. I think I need my “me” time. I need my mood booster. I need music. Some good music from my playlist. Ow, speaking about playlist, ada ratusan lagu diplaylist gw, tapi kalo gw lagi butuh suntikan semangat dosis tinggi kaya sekarang, gw biasanya mengulang-ulang lagu-lagu berikut ini. Well, these are some "good music" versi gw.. So, let’s rock! \m/ # Faint, by : Linkin Park I love the song, I love the music, I love the video. Enough said. Musiknya bikin semangat, apalagi video klipnya. I can feel the crowd, berasa di tengah-tengah konser mereka, bawaannya jadi pengen ikutan loncat-loncat, hohoho.. So, listen up guys.. coz " I wont be ignoreeeed! " (halaah) # Wish, by : Linkin Park Superb! Gw serasa dapet energi tambahan tiap kali denger lagu ini, ben...

Gw dah ngebahas tentang masalah gw ketika dealing with focus, dan sedikit menyinggung juga tentang masalah bad mood di postingan sebelumnya. Well, penyebab datangnya bad mood beragam, bisa karna masalah teknis kaya komputer yang error padahal lagi dibutuhkan, ato non teknis kaya ketemu orang nyebelin di jalan. Bisa karna masalah sepele kaya kebangun dari tidur padahal lagi seru-serunya ngimpi, ato masalah yang complicated kaya.. ah, terlalu complicated untuk diceritakan, haha (halaah). Serangan bad mood ini bisa datang tiba-tiba, atau pun terjadwal (pas masa-masa PMS, hehehe). Kalo lagi bad mood biasanya jadi sensitif, pundungan, pengennya sendirian dan ga mau diganggu, males ngomong, males ngapa-ngapain, bahkan ngebales sms aja ogah-ogahan, heuu.. Tiap orang tentunya punya cara-caranya sendiri untuk menghadapi serangan bad mood (kecuali orang yang ga pernah ngalamin bad mood, ada ga ya?), and so do I. Gw juga punya kiat-kiat khusus untuk melawan bad mood, meski terkadang tidak sepenuh...

9 hari sudah tantangan #30harimenulis ini berlangsung. Still long way to go, but I’ve already been struggling with my own commitment, heuu.. Beberapa aturan sudah gw langgar, diantaranya aturan menyetor satu tulisan per hari, dengan keringanan boleh ngutang 1 tulisan yang harus dirapel di hari berikutnya. Susah juga ternyata, apalagi menulis sebenarnya bukan hobby gw, eventhough I don’t hate it either (yah, sedang-sedang saja kalo kata lagu dangdut mah.. #halaah). Baru memasuki hari ke-5, gw dah keteteran (punya utang 2 postingan, padahal dalam aturan cuma boleh ngutang 1). Well, sebenernya dari hari pertama juga dah keteteran sih, disaat orang-orang pada posting “ before the dawn ”, gw baru posting di “ minutes to midnight ”. heuheu.. Rintangan dan godaan datang silih berganti. Pertama-tama dari laptop yang mendadak punya hobby shutdown sendiri. Mungkin karna faktor usia, minta di”lem biru”, lempar beli baru, heuu.. Sekali waktu gw harus kehilangan tulisan gw yang sudah 80% selesai g...

Postingan kali ini masih mengisahkan tentang masa-masa awal gw pindah ke Bogor. Semoga belum pada bosan, hehe. - Roaming - Perbedaan bahasa memang menjadi tantangan tersendiri tiap mendatangi daerah baru. Apalagi kalo jauh, lha wong ama provinsi sebelah aja bikin roaming, apalagi beda pulau.. :D Tapi disini gw ga akan membahas tentang masalah gw dengan bahasa sunda. Karena itu sudah jelas, ahaha.. Jangankan pas pertama kali pindah 12 taun yang lalu, ampe sekarang aja gw masih suka roaming kalo diajak ngobrol pake bahasa sunda.. :hammer: Untungnya di kota Bogor bahasa Indonesia lebih umum digunakan, bahkan dibandingkan dengan kota Bandung (berdasarkan pengalaman gw). Meski demikian, banyak istilah-istilah baru yang asing bagi telinga gw yang baru datang dari daerah Sumatra bagian utara sana. Kaka gw ampe mewanti-wanti mengenai perbedaan bahasa/istilah antara Rantau Prapat dan Bogor, beberapa istilah yang krusial diantaranya : 1. mobil ≠ motor Di satu kesempatan, ketika gw dan ka...

Gw dah menyinggung tentang ini di postingan sebelumnya. Rasa-rasanya ngomongin MOS tuh ga afdhol kalo ga ngebahas tentang ruangan ini. Yup, ini adalah ruang "angker" yang paling ditakuti oleh para peserta MOS. *lebay* Tapi bisa dibilang ini adalah ruang “penyiksaan” bagi para pelanggar aturan selama MOS berlangsung. How do I know? karna gw pernah jadi korbannya, nyahahaha.. terbebas dari hukuman di hari pertama (gara-gara gw ga hapal plat mobil sendiri, plus si senior yang buta warna), akhirnya di hari ke-3 gw terjaring juga (ikaaan kali dijaring). Gw dateng terlambat waktu itu, lagian jadwalnya juga kepagian siih, masa jam 5.20 am dah disuruh ngumpul di sekolahan? kenapa ga sekalian aja disuruh nginep? (-_-)’ ga kebayang nasib murid lain yang rumahnya lebih jauh lagi.. OK, back to the story. Karna telat, kartu peserta gw pun ditahan, dan diharuskan untuk mengambilnya di ruang logistik pada jam istirahat. Dengan perasaan waswas, gw pun melangkah menuju ruang itu. Ruang logi...

Pertengahan Juli 1999, gw pun terdaftar sebagai murid SMUN 5 Bogor. Sebelum resmi bersekolah dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar, para siswa baru diwajibkan untuk ikut MOS (Masa Orientasi Siswa) alias ospek, selama 3 hari. Ini juga pengalaman baru bagi gw saat itu, karna waktu SMP ga ada yang namanya ospek-ospekan di sekolah gw. Sungguh pengalaman pertama yang sangat buruk, karna waktu itu MOS di sekolah gw dikenal cukup “ganas”, ahaha.. Berangkat subuh, pulang malem. Mana tugasnya banyak, mulai dari yang gampang ampe yang cukup merepotkan, or even worse, “memalukan”, heuu. Gw inget selama MOS tidak boleh bawa tas, fungsi tas digantikan dengan kantong kresek item besar yang ujung-ujungnya diiket dengan tali rapia merah-putih yang dikepang sebagai sandangannya, dan rambut dikuncir 5 (untung gw pake kerudung, jadi cuma dikasih 5 pita, less embarrassing, hehe). Tugas yang cukup gampang bagi gw pas disuruh bawa sebotol air mineral bermerk “kudis”. Tinggal copot merk aslin...

Tahukah Anda? Bahwa hari ini adalah World Environment Day a.k.a Hari Lingkungan Hidup Sedunia? Apa baru tau? sammaa… hahaha.. :hammer:  But now we know.. :D Yup, Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya sejak PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972 (katanya sih begitu). Well, gw ga akan membahas lebih detail tentang itu, karna gw juga ga tau banyak, heuu.. Gw bukanlah seorang aktivis lingkungan hidup, meski kepikiran juga buat nyoba ikutan jadi volunteer di kegiatan-kegiatan bertema lingkungan. Gw juga sadar, klo gw belum banyak terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan (kalo make hape SonEr green heart edition diitung ga? hehe). Terkadang gw masih menerima kantong plastik untuk membawa barang belanjaan, tapi kalo belanjaannya dikit sih biasanya langsung gw masukin tas. Ato kalo belanjaannya banyak I pefer pake kardus, jadi kan bisa di re-use.. bisa buat tempat oleh-oleh kalo mo mudik, ato...

Postingan kali ini terinspirasi dari postingan gw kemaren tentang Bogor. Seperti yang gw sebutin di postingan kemaren, 12 taun tinggal di Bogor lebih dari cukup untuk meninggalkan banyak kesan yang mendalam (ceileeeh).. Kali ini gw akan bercerita tentang kesan pertama gw pindah ke Bogor 12 tahun yang lalu (kalo kesan pertama menginjakkan kaki di Bogor dah lupa, itu jaman gw masih balita soalnya, hehe). Well, back in mid 1999, saat gw memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMU di Bogor (jadi ketauan tuanya dah, heuheu). Gw berangkat dari Rantau Prapat (for those who don’t know, Rantau Prapat is in North Sumatra.. :P) menuju Bogor berdua bareng sodara gw. Bokap ga bisa cuti, jadi ga bisa ikut nganter. Nyokap juga ga bisa nganter. Sebenernya gw masih belum jelas apa motif gw hingga memutuskan untuk pindah, entah untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik, mencari tantangan baru, atau cuma sekedar ikut-ikutan (karna semua kakak gw pernah ngerasain bersekolah di Bogor,...

yup.. today, tanggal 3 Juni 2011 merupakan hari ulang tahun kota Buitenzorg a.k.a Bogor yang ke-529 (ceunah mah). jujur, gw juga baru tau tadi pagi, setelah hampir 12 taun terdaftar sebagai warga Bogor, hahaha.. :hammer: meski Bogor dah kaya hometown kedua bagi gw, tapi ternyata waktu 12 taun belum cukup untuk membuat gw tau banyak tentang Bogor, heuuu.. bahkan 12 taun jg belum cukup untuk membuat gw menguasai bahasa sunda.. susah euy.. (-_-)' tapi yang pasti, 12 taun lebih dari cukup untuk meninggalkan kesan bagi gw terhadap kota ini.. mungkin bisa jadi 30 notes kalo diceritain semua, ampe bosen yang bacanya juga, hehe.. Well, meski baru resmi berpindah kewarganegaraan (dari warga Rantau Prapat menjadi warga Bogor) pada taun 1999, tapi gw cukup sering mengunjungi Bogor sebelumnya. Waktu gw TK, kaka gw dah kuliah di Bogor, jadi Bogor merupakan alternatif tujuan liburan sekolah gw, sekalian mengunjungi kakak ceritanya.. dan gw selalu menikmati perjalanan 3 hari 2 malam naik bis da...