Sweet Memories on June 13th (part 3)

- Rock On! -

Sejauh mata memandang, gw hanya bisa melihat kerumunan manusia. Sepertinya puluhan ribu penonton sudah siap di posisinya masing-masing. Siap berjemur pastinya. Waktu menunjukkan pukul 3 sore, sementara konser dimulai pukul 4. Berarti kita masih harus menunggu satu jam lagi, sambil berjemur dibawah terik matahari, di suasana pantai karnaval ancol yang panasnya menggila, tanpa seteguk minuman pun di tangan. Nice! Waktu itu memang tidak ada band pembuka, opening act, atau apapun namanya. Satu-satunya tontonan saat itu adalah kesibukan beberapa orang kru bule diatas panggung, mengecek segala peralatan musik yang akan digunakan personel LP nantinya. Beberapa diantaranya seperti cukup familiar, gw kaya pernah liat dimanaaa gitu.. (di VCD Linkin Park Live in Texas ding, hehe).

Setengah jam berjalan, satu persatu penonton mulai “berguguran”, alias pingsan. Tim paramedik mulai terlihat sibuk. Lebih sibuk dibanding kru diatas panggung. Beberapa orang korban yang mayoritas cewe terlihat digotong oleh tim “SAR” keluar dari “lautan” manusia. Gw mulai khawatir, sambil berdoa dalam hati agar gw ga ikutan pingsan. Apalagi waktu itu kondisi mulai tidak kondusif, selain lelah badan abis lari-larian dan berdesak-desakan, dehidrasi karna kepanasan, plus kepala pusing karna harus mencium bau-bauan “luar biasa” yang mulai menyeruak dari tengah kerumunan orang dengan keringat bercucuran. Sungguh sempurna.. siksaannya. (-_-)” Tapi gw harus tetap kuat. Kan ga lucu banget dah jauh-jauh kesini, berpeluh-peluh ria, dengan modal yang lumayan, tapi ujung-ujungnya cuma terdampar di tenda paramedis. Sebelum konser dimulai pula. Boro-boro ngeliat performance LP, ngedenger aja kaga kalo pingsan mah.. Rugi lahir batin dah judulnya.

Semakin lama, semakin banyak penonton yang digotong keluar arena. Kasihan sekali mereka. Panitia pun mulai menyemprotkan water cannon untuk membubarkan penonton. *eh??* Maksudnya menyemprotkan air untuk "mendinginkan" penonton yang kepanasan. Lumayan lah, jadi adem dikit. Gw malah sempat menjilat beberapa tetes air yang jatuh ke bibir saking hausnya, tapi sayang rasanya asin.. entah karna mereka emang menyemprotkan air yang mereka ambil dari laut terdekat, atau air yang mereka semprotkan sebenarnya tawar namun telah bercampur dengan keringat, hingga rasanya menjadi asin.. :hammer: Lagi serius-seriusnya mikir apakah tetesan air yang gw minum tadi adalah air laut ato justru keringat gw sendiri, tiba-tiba gw menangkap sosok seseorang -yang lebih familiar dari kru bule tadi- naik ke panggung bagian atas, menuju ke seperangkat alat drum disana. Gw pun dengan reflek berteriak : "ROOOOOOOBB!!!"

Teriakan gw membangunkan “kebrutalan” orang-orang. Penonton mulai rusuh. Aksi saling dorong pun kembali terjadi. “Aw!” Kaki gw keinjek. Tapi mata gw tetep ke arah panggung, mencari-cari sosok idola gw, Mike Shinoda.. hehe. Gw coba mengatur irama detak jantung yang kian rusuh. Gw cuma berharap gw ga akan jatuh pingsan, bukan karna siksaan dehidrasi atau ganasnya aksi penonton, tapi saking excitednya karna sesaat lagi gw bakal melihat sosok abang Mike secara langsung, untuk pertama kalinya! (so lebay but so true #part 7). Lagu pertama pun dimulai. Tanpa basa-basi kedua vokalis LP, Chester and Mike, langsung beraksi. "MIIIIKEEEE!!!!" Gw sempat terpana beberapa saat begitu melihat sosok Mike mulai nge-rap diatas panggung. Terlihat kecil dari posisi gw saat itu, tapi tetep keliatan gantengnya (halaah) XD Untung jantung gw ga sempet berhenti.. ahahaha *lebay*. Malah dengan reflek gw ikutan nyanyi. Ga ada waktu untuk pingsan, just enjoy the show! \m/

Memasuki lagu kelima, penonton (terutama di barisan belakang) makin menggila. Aksi dorong dari penonton di row belakang kian ganas, sedangkan yang di row depan melakukan aksi balasan dengan mendorong mundur. Gw yang di tengah jadi terjebak. Gw pun terdorong ke depan, belakang, kiri dan kanan. Kaki gw pun bukan keinjek lagi, tapi justru naik beberapa senti alias ga napak di tanah karna terhimpit orang-orang dari segala penjuru. Mike cs sampai-sampai menghentikan aksi mereka beberapa saat untuk menenangkan suasana, meminta penonton yang di row belakang agar berhenti mendorong karna penonton yang di row terdepan mulai terjepit pagar pembatas. Gw masih mencoba berjuang (halaah), tapi rombongan gw nyerah. Mereka narik gw untuk pindah ke barisan belakang. Lagu kembali dilanjutkan saat perjalanan gw menuju row belakang. Tak sampai 3 menit, gw dan rombongan dah berada di row paling belakang, tepat di perbatasan antara kelas standing VIP dan festival. Row belakang emang jauh lebih lega, karna para penonton memaksakan diri meringsek ke depan. Tapi sayangnya dari situ gw ga bisa ngeliat aksi diatas panggung, kejauhan! Apalagi panitia ga menyediakan layar lebar di depan, untuk penonton kelas VIP, malah di kelas festival disediain. Ga adil ihh! Sementara rombongan gw bersantai, gw malah uring-uringan. Dan setelah beberapa lagu, gw pun memutuskan untuk berpisah dari rombongan demi menuju ke row depan.

Perjuangan menuju row depan ternyata tidak semulus perjalan menuju row belakang. Kalo tadi orang-orang sepertinya ikhlas saja memberi jalan bagi rombongan gw menuju row belakang, tapi tidak berlaku untuk rute sebaliknya (ya iyalaaah, heuu). Butuh waktu sekitar 2 lagu selesai dibawakan begitu gw akhirnya tiba di row tengah, itupun musti sikut-sikutan ama penonton lain. Bahkan pas lagi sibuk nyempil-nyempil gw sempet dimaki-maki pake bahasa Inggris ma penonton bule, teuing ah.. yang penting bisa nyampe tengah! ahaha.. Akhirnya, gw bisa ngeliat aksi Mike csnya di panggung. Walau masih lebih jelas dari posisi gw sebelum pindah pertama, tapi mayan lah, dapat spot di tengah yang cukup lega. Meski dikelilingi oleh orang-orang yang ga gw kenal, tapi enjoy aja! Ikut ngerap ngikutin Mike, nyanyi and teriak bareng Chester, loncat-loncat bareng penonton lain, sambil tak lupa nyuri-nyuri kesempatan buat membidik kamera ke arah panggung, hehe. Tanah yang gw pijak bahkan terasa bergetar kaya lagi dilanda gempa bumi menerima "lonjak-lonjak" puluhan ribu penonton diatasnya. Semprotan air (asin) pun semakin sering diarahkan ke penonton yang mulai dehidrasi. Rusuh, tapi seru!!! Tanpa terasa, semburat sunset mulai terlihat. Linkin Park pun selesai membawakan lagu ke-18, lagu terakhir untuk rangkaian tour kali ini. Chester berpamitan, Rob bagi-bagi stik drum-nya, Mike bagi-bagi aqua gelas. Bahkan terakhir kardusnya pun ikut dilempar ke penonton, jail deh! :D Bener-bener performance yang dahsyat! Extremely great! Awesome! Pokoknya semua yang bagus-bagus dah! Perjuangan gw terbayar lunas. Puas! "You rock, LP!!!" \m/  Exitement gw bahkan ga ilang meski konser dah selesai. Dan gw dapat bahan buat mimpi sebulan kedepan! hahahaha.. *lebay*

Comments

Popular posts from this blog

Sweet Memories on June 13th (part 1)

MOS..!! (duuuh)

Newbie (part 1)